Minggu, 30 Mei 2010

Hubungan Antara Food Supplement dan Penyakit

Apa manfaat dan bagaimana cara kerja food supplement membantu mengatasi penyakit adalah pertanyaan yang sering muncul, mengingat selama ini hanya obat yang diangggap dapat menyembuhkan.
Penyakit yang dirasakan oleh seseorang itu biasanya sangat dipengaruhi oleh gaya hidup, status, nutrisi, pengaruh racun (toksin) lingkungan, dan kerusakan atau kerentanan yang sudah ada sebelumnya sebagai kelainan genetic. Misalnya, pada awal musim hujan banyak orang mengalami flu. Sebaliknya, mengapa ada orang yang tidak kena? Salah satu alasan yang paling umum diberikan adalah perbedaan pada system imunnya. Seseorang dengan fungsi imun yang kuat dapat terhindar dari infeksi.
Tetapi jawaban yang lebih tepat adalah bahwa terjadinya gangguan keseimbangan yang diakibatkan berbagai gejala yang tumpang tindih. Banyak penyebab di balik terinfeksinya seseorang, antara lain, karena kelelahan, gizi tidak baik, stress dan factor lain yang berujung pada penurunan fungsi imunitas. Dengan mengetahui manfaat food supplement untuk membantu tercapainya keseimbangan itu kembali, akan membantu untuk menjawab pertanyaan di awal bagian ini.
Joseph Pizzorno, ND menjelaskan bahwa relative mudah menghilangkan penyakit simptomatik, tetapi selama ketidakseimbangan atau gangguan dasarnya masih ada, maka akan muncul sindroma-sindroma lain yang kemudian harus dihilangkan pula. Banyak penyakit memiliki penyebab ganda, sebagai contoh, enfeksi yang mudah dikenali gejala dan pemicunya (bakteri atau virus). Walaupun pemicunya sudah hilang, misalnya dengan antibiotika yang menjadi dasar dari system terapi infeksi pada umumnya, selama system imunitas tubuh belum diperbaiki, kemungkinan besar infeksi lain akan terjadi. Di samping itu, efek samping penggunaan antibiotika dapat merusak keseimbangan flora usus.
Pendekatan baru pengobatan holistic mengacu pada usaha memperbaiki sistem dasar penunjang kesehatan tubuh agar berfungsi secara efektif, agar dapat memastikan kesehatan yang baik. Dengan cara tersebut kita mencegah penyakit sebelum terjadi.
Patokan dengan perencanaan pola makan dengan gizi seimbang yang disesuaikan denagn kebutuhan tubuh.

Pada dasar piramida ada kelompok karbohidrat ( nasi, roti, mi, bihun, pasta , sereal ) yang merupakan sumber energi utama. Kelompok ini boleh diasup denagn porsi terbesar, 60-70 %

Baris kedua adalah kelompok serat yang merupakan sumber vitamin dan mineral. Kelompok ini masih boleh diasup denagn porsi banyak tetapi tak sebanayk porsi karbohidrat. Kotak sayur lebih besar dari kotak buah menandakan, sayur perlu diasup lebih banyak daripada buah.

Baris ketiga yang terdiri atas dua kotak merupakan kelompok sumber protein dan mineral. Kotak kanan adalah makanan sumber protein hewani dan nabati. Kotak kiri adalah susu dan produknya. Baris ketiga menyempit dibanding baris sebelumnya, yang berarti kebutuhannya lebih sedikit. Karena kelompok ini mengandung cukup banyak lemak.

Kolom puncak terdiri atas kelompok lemak dan minyak . Yang termasuk di dalamnya antara lain : minyak goreng, lemak dari daging sapi / ayam, saus salad, minuman bersoda, permen dan coklat. Kelompok ini menghasilkan banyak kalori namun sedikit kandungan gizinya. Karenanya dianjurkan untuk mengkomsumsinya sedikit saja.

Sumber : http://pengobatan.wordpress.com/category/artikel-kesehatan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar